Faktor Risiko Olahraga Dan Diabetes Melitus Tipe 2 Pada Peserta Posyandu Lansia Desa Suruh (Sidoarjo) Dengan Hipertensi
Kata Kunci:
diabetes melitus tipe 2, hipertensi, olahraga, Posyandu LansiaAbstrak
Hipertensi sering disebut sebagai silent killer karena seseorang dengan tekanan darah tinggi seringkali tidak menyadarinya hingga timbul komplikasi yang dapat merusak organ. Individu dengan diabetes mellitus tipe 2 (T2DM) memiliki respon tekanan darah yang lebih besar terhadap olahraga maksimal akut dibandingkan dengan yang non T2DM. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis hubungan faktor risiko olahraga dan diabetes melitus tipe 2 dengan hipertensi pada Posyandu Lansia Desa Suruh (Sidoarjo). Penelitian ini merupakan penelitian analitik-observasional dengan metode cross sectional. Respondennya adalah 123 peserta Posyandu Lansia Desa Suruh berusia minimal 45 tahun (pre Lansia). Responden akan diukur GDA, tekanan darah dan diberikan kuesioner (riwayat kesehatan, terapi dan olahraga). Analisis data menggunakan analisis informasi statistik non parametrik dengan pendekatan Rank Spearman. Hasil penelitian menunjukkan prevalensi golongan pre hipertensi dan non T2DM tertinggi dengan jumlah responden, yaitu 44 dan 114 (35,8% dan 92,7% ) berturut-turut. Sedangkan 68,3% (84 responden) dari responden tidak melakukan olahraga. Penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan yang sedang antara faktor risiko olahraga dengan hipertensi (P = 0,00 dan r = 0,514), dan juga terdapat hubungan yang lemah antara faktor risiko T2DM dengan hipertensi (P = 0,015 dan r = 0,22). Olahraga wajib dilakukan oleh penderita hipertensi, selain menjaga kadar gula darahnya.