PENGARUH TINGGI KONSENTRASI PROPOLIS TERHADAP EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT PADA BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS
Kata Kunci:
propolis, Staphylococcus aureus, Daya hambatAbstrak
Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang merupakan bakteri flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit pada manusia, salah satunya adalah penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus banyak terjadi di negara tropis seperti Indonesia. Penyakit infeksi karena Staphylococcus aureus biasanya diobati dengan antibiotik. Terapi yang tidak adekuat dapat mengakibatkan resistensi. Propolis merupakan suatu zat yang membentuk resin (seperti getah tumbuhan) diperoleh dari pucuk tanaman dan kulit kayu yang lebah kumpulkan, kemudian dicampur dengan lilin dan air liur lebah. Propolis mengandung flavonoid yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian menggunakan konsentrasi propolis 15%, 35%, 55%, 60%, dan 80% dengan metode difusi cakram. Penelitian untuk mengetahui pengaruh tingginya konsentrasi propolis terhadap efektivitas daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan pendekatan post test only control group design. Hasil pengujian propolis dengan konsentrasi 15%, 35%, 55%, 60%, dan 80% memiliki daya hambat yang berbeda-beda, hasil pengujian menunjukan semakin tinggi konsentrasi semakin besar daya hambat, tetapi memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Kesimpulan hasil penelitian membuktikan tingginya konsentrasi propolis berpengaruh terhadap efektivitas daya hambat bakteri Staphylococcus aureus.