Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic <p><strong>Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran</strong> merupakan terbitan berkala setiap tahun sekali pada bulan Januari. Prosiding ini berisi kumpulan artikel hasil penelitian dan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang telah dipresentasikan dalam Seminar Nasional COSMIC yang diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. Prosiding ini memuat sejumlah artikel oleh para pakar, praktisi, dan mahasiswa di perguruan tinggi dalam bidang ilmu Kedokteran dan Kesehatan.</p> Lembaga Penelitian Dan Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Wijaya Kusuma Surabaya id-ID Prosiding Seminar Nasional COSMIC Kedokteran FAKTOR – FAKTOR TERKAIT PENGGUNAAN OBAT TRADISIONAL PADA IBU IBU PKK DI SURABAYA http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/17 <p><em>Penggunaan obat tradisional untuk mencegah dan&nbsp; mengobati penyakit&nbsp; merupakan&nbsp; warisan nenek moyang dari satu generasi ke generasi berikutnya yang menjadi&nbsp; tradisi budaya di Indonesia. Obat tradisional memanfaatkan tumbuh-tumbuhan, rempah-rempah&nbsp; atau di kenal jamu, yang digunakan untuk menyembuhkan dan men</em><em>cegah</em><em> berbagai macam penyakit, Jamu sekarang lebih di kenal dengan Obat herbal juga disebut obat botani, phytomedicine, atau phytotherapy, yang mana bentuk jamu, bahan herbal, pengolahan ekstrak herbal, dan produk jadi siap konsumsi herbal yang mengandung bagian tanaman atau bahan lain sebagai bahan aktif, atau dikenal berbahan dasar material alam. Ibu merupakan sosok yang penting dalam keluarga berperan dalam menyiapkan makanan dan minuman untuk anggota keluarga. Tujuan Penelitian : menganalisis faktor – faktor terkait&nbsp; penggunaan&nbsp; obat tradisional&nbsp;&nbsp; pada ibu ibu pkk di Surabaya Metode : penelitian yang digunakan&nbsp; analitik observasional dengan rancangan&nbsp; studi cross sectional dengan pengumpulan data menggunakan kuesioner yang diisi oleh ibu ibu PKK di Sirabaya. Hasil :&nbsp; Karakteristik penggunakan obat tradisional adalah usia diatas 56 tahun, pendidikan SMA dan sebagai ibu rumah tangga</em><em>, didapatkan </em><em>&nbsp;83 % </em><em>ibu </em><em>&nbsp;mengunakan obat tradisional dimana 62 % menggunakan jamu, 79 % alasan mengunakan obat tradisional karena mudah di dapat, 6</em><em>2</em><em> % membuat sendiri obat tradisional, 52 % mengkonsumsi obat tradisional meskipun tidak sakit. Data&nbsp; dianalisis&nbsp; mengunakan Chi-Square Tests didapatkan&nbsp; nilai p = 0.000 &lt; 0.05 dan Nilai r = 0.577 ( hubungan kuat ) untuk penggunaan obat tradisional dengan kemudahan mendapatkan bahan baku. Kesimpulan : ada hubungan penggunaan&nbsp; obat tradisional&nbsp;&nbsp; dengan pembuatan dan kemudahan mendapat bahan baku.</em></p> Lusiani Tjandra Atik Sri Wulandari Kartika Ishartadiati Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 1 7 ENVIRONMENTAL ENTERIC DYSFUNCTION PADA STUNTING http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/19 <p><em>Environmental enteric dysfunction (EED) adalah subakut inflamasi pada mukosa usus halus (berkurangnya fungsi absorbsi dan fungsi barrier) yang etiolaginya belum diketahui dan terjadi pada lebih dari 40% kasus stunting. Stunting sendiri adalah masalah besar kesehatan komunitas di Indonesia. Pertumbuhan yang menetap saat didalam kandungan dan berlanjut sampai usia 2 tahun, hal ini akan berhubungan dengan beberapa gangguan organ yang akan meningkatkan angka kesakitan dan kematian saat dewasa, salah satunya adalah kerusakan neurocognitive dan environmental enteric dysfunction (EED) yang dapat menghambat perkembangan dan pertumbuhan anak. Tujuan penelitian ini untuk review artikel tentang Environmental Enteric Dysfunction (EED) yaitu epidemiologi, pathogenesis, terapi, pada anak dengan kondisi stunting. Metode denganmencari beberapa jurnal dan artikel pada PUBMED, google scholar, scopus antara tahun 2013-2023. Environmental Enteric Dysfunction (EED) selama masa anak yang berhubungan dengan sanitasi yang buruk, kesediaan air bersih, infeksi pencernaan, defisiensi mikronutrisi, imunomodulator. EED biasanya asimptomatis tetapi sangat berpengaruh pada stunting. EED dapat mengurangi efektivitas vaksin. Diperlukan penelitian lebih lanjut untuk kesehatan dan perkembangan anak stunting dan akibat nya saat menjadi dewasa.</em></p> Anna Lewi Santoso Ayling Sanjaya Nur Khamidah Ira Idawati Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 8 12 STUDI KOMPUTASI: INTERAKSI PROTEIN AKT DAN METABOLIT SEKUNDER Curcuma zedoaria SEBAGAI AGEN IMUNOMODULATOR http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/20 <p><em>Penyakit inflamasi sistemik yang kronis seperti reumatoid artritis, sistemik lupus eritematosus, multipel sklerosis memberikan beban, memerlukan biaya terapi yang besar dan menyebabkan kamatian. Paparan stres, antigen, polutan berkontribusi terhadap terganggunya signaling protein termasuk sistem imun. Protein Akt penting dalam maturasi, diferensiasi dan daya hidup sel myeloid. Penelitian ini bertujuan untuk memprediksi metabolit sekunder dalam Curcuma zedaoria yaitu demethoxycurcumin, curcumenol dan germacrone dalam menghambat protein Akt, sehingga dapat dikategorikan sebagai agen imunomodulator. Metode yang dilakukan adalah melakukan prediski fisikokimia ligan (PkCSM), dan molekular docking antara proten Akt (3O96) dan 3 ligan demethoxycurcumin, curcumenol dan germacrone (PyRx). Hasil penelitian didapatkan bahwa ligan yang digunakan memenuhi kriteria Lipinski’s rule of five. Binding affinity yang didapatkan untuk demethoxycurcumin adalah -9,0kcal/mol, curcumenol adalah -7,9 Kcal/mol, germacrone adalah 7,3Kcal/mol sedangkan ligan uniknya yaitu IQO adalah 14.4 Kcal/mol. Binding affinity terendah adalah demethoxycurcumin yang menunjukkan bahwa demethoxycurcumin yang paling kuat dalam berikatan dengan protein Akt.</em></p> Putu Oky Ari Tania Candra Rini Hasanah Putri Ayling Sanjaya Titiek Sunaryati Deddy Hartanto Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 13 18 HUBUNGAN ANTARA TRIKOMONIASIS PADA IBU HAMIL DENGAN KEJADIAN KETUBAN PECAH PREMATUR http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/21 <p><em>Ketuban Pecah Prematur (KPP) adalah suatu kondisi ketika pecahnya selaput ketuban sebelum proses persalinan. Ibu hamil dengan KPP memiliki banyak dampak yang dapat mengancam jiwa ibu dan anak. KPP dapat menyebabkan infeksi yang dapat meningkatkan kematian ibu dan anak&nbsp; Salah satu penyakit infeksi genital penyebab KPP pada ibu hamil adalah disebabkan oleh protozoa Trichomonas vaginalis dan penyakitnya&nbsp; disebut dengan trikomoniasis. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara trikomoniasis pada ibu hamil dengan kejadian ketuban pecah prematur. Penelitian ini bersifat deskriptif dan meliputi pengumpulan data/informasi, analisis dan pemecahan masalah melalui penelusuran literatur (kajian pustaka). Pengumpulan Data yang berhubungan dengan trikomoniasis pada ibu hamil dan Kejadian Ketuban Pecah Prematur dari jurnal Nasional dan Internasional periode 2011-2021. Hasil penelitian ini menunjukan terdapat hubungan trikomoniasis pada ibu hamil dengan kejadian KPP dimana trikomoniasis merupakan salah satu faktor resiko penyebab KPP. Trichomonas vaginalis mampu secara signifikan melemahkan membran selaput ketuban sehingga selaput ketuban mudah pecah. Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa trikomoniasis yang disebabkan oleh Infeksi protozoa Trichomonas vaginalis pada masa kehamilan sangat berpengaruh terhadap hasil persalinan yang merugikan termasuk KPP. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengetahui dan mencari penyebab lain dari infeksi yang berhubungan dengan kejadian KPP.</em></p> I Kadek Windu Kumara Putra Kartika Ishartadiati Harya Narottama Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 19 27 PROFIL PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA PASIEN DEWASA DENGAN DIAGNOSIS INFEKSI SALURAN PERNAPASAN AKUT (ISPA) NON PNEUMONIA PADA FASKES TINGKAT SATU http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/22 <p><em>Pemberian antibiotik pada pasien</em> <em>Infeksi Saluran Pernapasan Akut</em><em> (ISPA) non Pneumonia hanya diindikasikan pada pasien yang mengarah ke infeksi bakteri, sedangkan jika dicurigai ke infeksi virus tidak perlu diberikan antibiotik. Dengan latar belakang tadi penulis melakukan observasi profil penggunaan antibiotik yang dilakukan di UPT Puskesmas Wlingi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan cara telusur rekam medis dan telaah resep pasien yang dianalisa menggunakan metode gyssens. Dari 265 pasien yang didiagnosis ISPA non Pneumonia yang berobat periode bulan Agustus 2023 dengan&nbsp;penelurusan rekam medis didapatkan 212 pasien tidak mendapat antibiotik sedangkan 53 pasien mendapatkan terapi antibiotik yang kemudian dianalisa menggunakan metode gyssens.</em><em>&nbsp;</em></p> Tiara Galuh Agustina Febtarini Rahmawati Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 28 32 POTENSI PENURUNAN HAAs (CARSINOGENIK) DALAM PROSES MEMASAK DAGING SEBAGAI PREVENTIF TERHADAP KANKER KOLON http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/23 <p><em>Kanker Kolorectal merupakan kanker yang terbanyak ke-4 dan penyebab kematian no 3 didunia diperkirakan tiap tahun terjadi peningkatan kasus baru. Diantara faktor&nbsp; yang mempengaruhi adanya pola konsumsi , termasuk proses&nbsp; memasak yang sering kurang mendapat perhatian dalam pengelolaan . Dalam proses memasak dapat terbentuk senyawa kimia yakni PAH (Polisiklik aromatic hidrokarbon) dan HAAs&nbsp; (Heterocyclic aromatic amines)&nbsp; sebagain bahan yang bertanggung jawab terjadinya kanker diantranya kanker kolorectal. Dilakukan studi literatur 2011-2022, terkait perkembangan dalam menurukan HAAs Hasil dari pencarian didapatkan 6 penelitian berupa tambahan zat aditif dalam proses memasak termasuk bumbu oregano, basil, simac, resveratrol, tepung kunyit, black cumin, chitosan yang dapat menurunkan hingga 40-70% kadar dari turunan HAAs. 5 penelitian lainnnya terkait Teknik mengunakan panggangan yang berbeda termasuk grilling, boiling, deep frying, microwave dan hotplate. Didapatkan metode penggunaan arang kelapa lebih baik, metode pemanasan infrared dan kombinasi steam dan pemanas juga dapat menurunkan HAAs</em><em>.</em></p> Niluh Narita Vijayanti Harman Agusaputra Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 33 39 PENGARUH EKSTRAK ASHITABA TERHADAP KADAR TRIGLISERIDA PADA TIKUS WISTAR DENGAN DIET TINGGI LEMAK http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/24 <p><em>Dewasa ini obesitas sudah menjadi penyakit umum yang sangat membutuhkan perhatian karena obesitas merupakan penyakit multifactorial yang kompleks. Obesitas dapat menjadi faktor resiko penyakit diabetes mellitus dan penyakit jantung koroner. Penyakit tersebut </em><em>dapat ditangani salah satunya dengan antiobesitas alami yaitu ekstrak ashitaba.&nbsp; Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh ekstrak ashitaba terhadap kadar trigliserida tikus wistar yang diberikan diet tinggi lemak. </em><em>Populasi dalam penelitian ini adalah tikus wistar jantan berusia 2-3 bulan dengan berat badan 100-200 gram sebanyak 30 ekor. Hasil penelitian menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antar kelompok yang dibuktikan dengan nilai sig 0,608 (sig α &lt; 0,05). Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian ekstrak ashitaba 150mg/kg BB, 300mg/kg BB, dan 600mg/kg BB tidak berpengaruh terhadap kadar trigliserida tikus wistar yang diberikan diet tinggi lemak. Pada penelitian selanjutnya disarankan membuat variasi, peningkatan, dan perbaikan dosis ekstrak ashitaba serta pengembangan penelitian lanjutan dengan indikator yang berbeda seperti histopatologi hati tikus untuk mengetahui efek lain dari senyawa aktif ashitaba.</em></p> Ni Putu Alya Magfira Cantika Putri Indah Widyaningsih Dorta Simamora Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 40 45 FAKTOR SOSIO DEMOGRAFI DAN INFEKSI SOIL TRANSMITED HELMINTH (STH) PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/25 <p><em>Infeksi cacing merupakan salah satu penyakit tropis yang menjadi masalah kesehatan masyarakat terutama pada negara berkembang, seperti Indonesia. Hasil </em><em>survei dari beberapa provinsi di Indonesia didapatkan prevalensi kecacingan secara umum sebesar 40-60%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dan kontribusi faktor sosio demografi terhadap kejadian infeksi Soil Transmited Helminths (STH) pada daerah peisir.&nbsp; Penelitian observaional analaitik dengan desain Cross Sectinal study ini dilakukan pada bulan Juli - Agustus 2023 di SDN 1 Konde dan pemeriksaan sampel feces dilakukan di Laboratorium Puskesmas Kambowa Kabupaten Buton Utara. Populasi penelitian ini adalah seluruh murid kelas 4 s/d kelas 6 SDN 1 Konde sebanyak 34 orang dan semua menjadi sampel. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner yang sudah diuji. Pemeriksaan sampel feces dilakukan dengan metode Kato-Katz. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariate dengan menggunakan uji Chi Square&nbsp; ( α =0,0 5). Hasil analisis diperoleh faktor pendidikan orang tua&nbsp; (nilai p=0,044); faktor pekerjaan orang tua (nilai p=0,128); status ekonomi (nilai p=0,049). Dapat disimpulkan bahwa faktor pendidikan orang tua dan status sosial ekonomi berkontribusi terhadap kejadian infeksi STH pada anak usia sekolah dasar sedangkan pekerjaan orang tua tidak berkontribusi terhadap kejadian infeksi STH.</em></p> Irma Asnia Zainuddin Yasnani Marni Syahrani Ado Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 46 54 KEKUATAN GENGGAMAN TANGAN TERHADAP KESEIMBANGAN PADA IBU-IBU PEMBINA KESEJAHTERAAN KELUARGA (PKK) DI DESA NELAYAN SUKOREJO, KECAMATAN KEBOMAS KABUPATEN GRESIK http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/26 <p><em>Kelemahan otot bagian anggota gerak tubuh salah satu penyebab dari kematian jaringan otak akibat strok. Kualitas hidup dan aktivitas berpengaruh terjadi kelemahan kekuatan genggaman tangan. Metode&nbsp; menggunakan &nbsp;penelitian&nbsp;observasi analitik&nbsp; pendekatan&nbsp;cross sectional. Subjek&nbsp; 57 ibu-ibu nelayan, dan variable bebas penelitian adalah kekuatan genggaman tangan, variable terikat ibu-ibu PKK.</em> <em>Pengambilan kekuatan genggaman tangan dengan menggunakan alat Electronic Hand Dynamometer</em><em> Hasil: </em><em>Hasil rata-rata responden berusia 56,74 ± 10,11 tahun, dengan usia minimum 35 tahun dan usia maksimum 80 tahun. Rata-rata responden mempunyai kekuatan genggam sebesar 20,49 ± 7,69, dengan kekuatan genggam minimum 7,2 dan maksimum&nbsp; 55,2. Hasil uji korelasi pearson menunjukkan bahwa ada hubungan antara usia dengan kekuatan genggam, terbukti dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 &lt; 0,05. Nilai korelasi sebesar 0,498 masuk kategori sedang (0,400-0,599). Kesimpulan: ada korelasi atau hubungan yang cukup kuat antara usia dengan kekuatan genggam. Koefisien korelasi bernilai negatif menunjukkan bahwa semakin tua seseorang maka semakin menurun kekuatan genggamnya, dan kekuatan fisik sesorang akan menurun berdasarkan usia yang bertambah.</em></p> Fuad Ama Indah Widyaningsih Harman Agusaputra Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 55 60 STUDI LITERATUR: PERBEDAAN HASIL PEMERIKSAAN PAP SMEAR DENGAN METODE DIRECT SMEAR DAN THINPREP DALAM PENCEGAHAN KANKER SERVIKS http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/27 <p><em>Kanker serviks adalah penyakit kanker yang menyerang lapisan permukaan mulut Rahim yang disebabkan oleh HPV (Human Papilloma Virus). Untuk mendeteksi dini dari kanker serviks dilakukan pemeriksaan Pap smear. Pap smear yang digunakan untuk skrining dapat menurunkan sejumlah kasus kanker serviks selain dengan sejumlah kasus negatif yang palsu. Oleh karena itu, terdapat metode terbaru yaitu ThinPrep. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil pemeriksaan pap smear dengan metode direct smear dan ThinPrep dalam pencegahan kanker serviks. Penelitian ini menggunakan metode penelitian studi literatur yang dilakukan dengan pengumpulan data melalui penelusuran literatur berbasis elektronik dengan menggunakan media internet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas dan sensitivitas metode ThinPrep lebih unggul dibandingkan dengan metode Direct smear. Meskipun sensitivitas Direct smear lebih rendah dibandingkan ThinPrep, tetapi biaya pemeriksaan dengan metode Direct smear lebih terjangkau untuk masyarakat menengah kebawah.</em></p> I Made Kusuma Nurjaya Titiek Sunaryati Maria Juliati Kusumaningtyas Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 61 64 STUDI LITERATUR ANALISA KETERKAITAN FAKTOR RESIKO ALERGEN MAKANAN TERHADAP KEJADIAN ASMA PADA ANAK http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/28 <p><em>Asma dapat diartikan dalam suatu kondisi gangguan pada sistem pernapasan yang mengakibatkan mengalami wheezing, batuk, dan napas terasa berat pada dada terutama saat malam hari atau pagi hari. Alergi pada makanan tertentu sangat umum pada penderita asma seperti seafood, dairyfood, multigrain dan coklat. Tujuan penilitian ini untuk menganalisa keterkaitan faktor alergen makanan terhadap kejadian asma pada anak. Penelitian ini menggunakan data penelitian sebelumnya sebagai acuan dalam menarik kesimpulan hasil penelitian. Hasil telaah jurnal kemudian akan dianalisis. Kemudian ditarik kesimpulan dari berbagai data yang telah dianalisis agar memudahkan dalam memahami hasil dari telaah literatur. Telah dibuktikan terdapat keterkaitan antara faktor resiko alergen makanan terhadap kejadian asma pada anak dengan nilai OR dan 95%CI tertinggi masing-masing variable sebagai berikut: Seafood sebesar 3.11 [95%CI 1.63-5.93] , dairyfood sebesar 5.48 [95%CI 1.44-20.79], multigrain sebesar 5.25 [95%CI 1.72-15.99], dan coklat sebesar 8.4 [95%CI 2.45-28.8]. Maka dari hasil analisa dari penilitian literature review dapat disimpulkan bahwa yang mempunyai hasil paling berpengaruh terhadap kejadian asma pada anak adalah coklat.</em></p> Anna Lewi Santoso Aqila Luthfan Ghiralda Pratika Yuhyi Hernanda Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 65 76 ANALISIS HUBUNGAN INSOMNIA DAN PENYINTAS COVID-19 PADA PELAJAR SEKOLAH TINGKAT TINGGI http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/29 <p><em>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara insomnia dengan penyintas Covid-19 pada pelajar sekolah tingkat tinggi. Metode penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan metode survei. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengumpulkan informasi tentang tingkat insomnia pada penyintas Covid-19. Data yang terkumpul akan diolah secara kuantitatif menggunakan program pengolahan data seperti Microsoft Excel atau SPSS. Analisis statistik seperti uji korelasi atau regresi akan digunakan untuk menganalisis hubungan antara variabel insomnia dan penyintas Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari total responden, sebanyak 36,4% merupakan penyintas Covid-19 dan 63,6% bukan penyintas Covid-19. Hasil analisis juga menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara insomnia dan faktor risiko komorbid serta aktivitas pada siang hari pada penyintas Covid-19. </em><em>Berdasarkan dari penelitian ini didapatkan bahwa penyintas Covid-19 sebanyak 55 (36,4%) dan bukan penyintas Covid-19 dengan total 96 (63,6%). Insomnia dengan karakteristik penyintas Covid-19 dengan total 43 (78,2%) dan tidak mengalami insomnia dengan total 12 (21,8%). Faktor risiko insomnia yang memiliki hubungan signifikan dengan penyintas Covid-19 (p-value ≤ 0,05 atau mendekati) adalah komorbid dan aktivitas pada siang hari. Karakteristik penyintas Covid-19 yang memiliki hubungan dengan kejadian insomnia (p-value ≤ 0,05 atau mendekati) adalah jenis kelamin dan asal kampus.</em></p> Lutfia Oktaviana Patau Anna Lewi Santoso Pratika Yuhyi Hernanda Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 77 91 HUBUNGAN INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK) DENGAN PERSALINAN PREMATUR PADA IBU HAMIL DI RS INTAN MEDIKA http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/31 <p><em>Persalinan prematur cukup sering terjadi pada ibu hamil, yakni persalinan antara minggu ke-20 sampai minggu ke-37 sebelum kehamilan. Persalinan prematur meningkatkan adanya risiko komplikasi dan kematian pada bayi yang salah satunya bisa disebabkan oleh infeksi saluran kemih (ISK). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara infeksi saluran kemih pada ibu hamil dengan persalinan prematur. </em><em>Data rekam medik 92 pasien yang pernah melahirkan di RS Intan Medika Lamongan periode Januari 2022-Februari 2023 sebagai sampel studi korelasi dengan rancangan penelitian cross-sectional, kemudian dilakukan analisis bivariat terhadap usia kehamilan dan ISK. Hasil penelitian dengan menggunakan uji Chi square didapatkan 56 dari 75 pasien dengan persalinan prematur yang pernah mengalami infeksi saluran kemih saat kehamilan (74,7%), sedangkan 19 pasien dengan tidak pernah mengalami infeksi saluran kemih pada saat kehamilan (25,3%). Dari analisis bivariat menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara ISK pada ibu hamil dengan persalinan prematur (p-value = </em><em>0</em><em>,026) dan juga memiliki risiko 3,316 kali lebih tinggi untuk melahirkan dengan persalinan prematur dibandingkan dengan ibu hamil yang tidak pernah mengalami ISK selama kehamilan (OR=3,316; CI 95%: 1,12 – 9,82). </em><em>T</em><em>erdapat hubungan yang signifikan antara hubungan antara </em><em>infeksi saluran kemih (ISK) dengan persalinan prematur pada ibu hamil di RS Intan Medika Lamongan</em><em>. </em><em>Dengan kata lain, adanya infeksi saluran kemih (ISK) yang dialami oleh ibu hamil, berkaitan erat dengan </em></p> Achmad Murtafiul Azhmi Febtarini Rahmawati Novina Aryanti Erny Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 92 97 PROFIL INDEKS MASSA TUBUH (IMT) DENGAN KEJADIAN HIPERTENSI PADA REMAJA USIA 18-24 TAHUN DI PUSKESMAS PAKIS SURABAYA http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/32 <p><em>Hipertensi merupakan penyebab utama terjadinya kematian dini di seluruh dunia, sehingga sering disebut dengan “Silent Killer” karena penderita tidak menampakkan gejala awal ataupun tanda terjadinya hipertensi. Indeks Massa Tubuh (IMT) merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kejadian hipertensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara profil indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi pada remaja usia 18-24 tahun di Puskesmas Pakis Surabaya. Metode penelitian menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan Cross Sectional. Hasil dari uji Korelasi Spearman didapatkan nilai signifikan 0.01 level (2-tailed) yaitu p value = 0,000 &lt; α (0,05) maka hipotesis penelitian diterima dengan nilai koefisien korelasi (r<sub>s)</sub> = 0,337. Kesimpulan ada hubungan profil indeks massa tubuh dengan kejadian hipertensi pada remaja usia 18-24 tahun di Puskesmas Pakis Surabaya dengan kekuatan hubungan antar variabel moderat atau cukup kuat.</em></p> Lailatul Jannah Dorta Simamora Indah Widyaningsih Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 98 108 RELATIONSHIP BALANCED NUTRITION KNOWLEDGE AND PHYSICAL ACTIVITY WITH NUTRITIONAL STATUS THROUGH BODY MASS INDEX (BMI) METHOD IN ADOLESCENTS AT MTSN 1 TRENGGALEK http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/33 <p><em>Nutrition is a contribution to the health and development of a person. Good nutrition can build a strong immune system, prevent disease and improve health. However, there are still quite a lot of nutritional problems in Indonesia, especially among adolescents in Indonesia. UNICEF data for 2021 states that around a quarter of adolescents aged 13-18 years in Indonesia are stunted, 9% of adolescents are thin or have a low body mass index, while another 16% of adolescents are overweight and obese. This problem of nutrition can be solved one way by knowing what factors can affect a person's nutritional status. The purpose of this study was to analyze the relationship between knowledge about balanced nutrition and physical activity with nutritional status through the body mass index method. The research is observational with a cross sectional research design. The research population consisted of 200 students at MTsN 1 Trenggalek, Trenggalek Regency, with a sample of 117 respondents, which was determined using a systematic random sampling method. The variables consist of the level of knowledge of balanced nutrition and physical activity as independent variables while the dependent variable is nutritional status with the body mass index as the measurement medium. The results showed that there was a relationship between knowledge of balanced nutrition and nutritional status through the body mass index method (p=0.009), and there was a relationship between physical activity and nutritional status through the body mass index method (p=0.021). From the results of data analysis it can be concluded that knowledge of balanced nutrition and physical activity has an effect on nutritional status through the method of measuring Body Mass Index (BMI) in teenage students at MTsN 1 Trenggalek.</em></p> Nabila Permatasari Widodo Atik Sri Wulandari Harsono Wiradinata Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 109 113 PENGEMBANGAN KOMIK EDUKASI DEMAM BERDARAH DENGUE SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGETAHUAN TENTANG DBD di UPT SDN 33 GRESIK http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/34 <p><em>Kabupaten Gresik menjadi salah satu penyumbang peningkatan kasus DBD (Demam Berdarah Dengue) di Jawa Timur. Saat ini Dinas Kesehatan Gresik melaporkan jumlah kasus DBD yang ditemukan pada tahun 2022 sebanyak 266 kasus dan jumlah kasus tersebut mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Upaya pengendalian kasus DBD perlu dilakukan di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Indonesia. Program pendidikan dan sosialisasi kesehatan masyarakat yang efektif dapat dimulai sejak anak-anak sekolah dasar ketika mereka mulai mengetahui bahaya dari DBD sehingga dapat mencegah kesalahpahaman dan kesenjangan pengetahuan tentang DBD. UPT SDN 33 Gresik menjadi lokasi dilakukannya sosialisasi komik DBD yang kami kembangkan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui keefektifan sosialisasi dengan mengembangkan media edukasi komik untuk meningkatkan pengetahuan tentang pencegahan DBD di UPT SDN 33 Gresik. Desain penelitian adalah deskriptif. Pengambilan data dilakukan melalui penyebaran kuesioner serta hasil pre-test post-test. Hasil penelitian menunjukkan media komik yang dikembangkan sudah layak dan dapat diimplementasikan berdasarkan hasil kriteria kelayakan dari ahli praktisi lapangan sebesar 100%, ahli materi sebanyak 100%, dan ahli media sebanyak 92,8%. Hasil pre-test dan post-test menunjukkan peningkatan sebesar 2% setelah dilakukan sosialisasi. Kegiatan sosialisasi dengan media komik dinyatakan efektif untuk membantu meningkatkan pengetahuan siswa terkait pencegahan penyakit DBD.</em></p> Shifa Fauziyah Budi Utomo Nur Fadhilah Anik Eko Novitasari Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 114 120 PENGARUH FAKTOR SOSIAL EKONOMI, PEMBERIAN ASI, DAN BERAT BADAN LAHIR TERHADAP KEJADIAN STUNTING ANAK USIA BALITA (MELALUI REVIEW JURNAL PERIODE 2018-2022) http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/35 <p><em>Bayi umur lima tahun (balita) merupakan fase terpenting pada pertumbuhan seorang anak. Pertumbuhan dan perkembangan balita dapat dipengaruhi oleh asupan nutrisi yang diperoleh. Asupan nutrisi dipengaruhi faktor sosial ekonomi latar belakang keluarga, pemberian air susu ibu (ASI), dan berat badan lahir bayi. Keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan pada balita disebut stunting. Tujuan penelitian ini yaitu </em><em>untuk </em><em>mengetahui pengaruh berbagai macam gambaran faktor risiko dengan kejadian stunting anak usia balita. Metode penelitian dengan menggunakan literature review artikel ilmiah internasional dan nasional yang terbit pada 10 tahun terakhir. Data dianalisis dan disajikan secara deskriptif. Data yang sudah diperoleh dari berbagai referensi menghasilkan bahwa ada pengaruh faktor risiko yang disebabkan faktor sosial ekonomi, pemberian asi, dan berat badan lahir terhadap kejadian stunting pada usia balita. Faktor yang mempengaruhi sosial ekonomi adalah tingkat pendapatan, pendidikan, dan partisipasi ibu bekerja, sedangkan pemberian ASI eksklusif sangat dipengaruhi produksi ASI ibu, penggantian ASI eksklusif dengan susu formula, dan kemampuan menghisap pada bayi, dan berat badan lahir dipengaruhi oleh kecukupan nutrisi makanan, pemberian makanan, dan pemberian ASI.&nbsp; Kesimpulan pada penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sosial ekonomi, pemberian ASI, dan berat badan lahir rendah terhadap angka kejadian stunting.</em></p> Kevin Fernanda Hafidz Atik Sri Wulandari Harsono Wiradinata Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 121 127 KARAKTERISTIK DAN FAKTOR-FAKTOR RISIKO KETERLAMBATAN BICARA PADA ANAK USIA 2-5 TAHUN DI RS ISLAM SURABAYA A YANI http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/36 <p><em>Keterlambatan berbicara dan berbahasa adalah masalah perkembangan yang sering ditemui pada anak-anak usia 2-5 tahun. Gangguan bicara primer adalah gangguan bicara pada anak tanpa ditemukan masalah penyerta sedangkan gangguan bicara sekunder ditemukan masalah seperti keterlambatan perkembangan global, disabilitas intelektual, gangguan spektrum autis, kelainan genetik trisomi 21 dan lain-lain. Banyak faktor risiko yang menyebabkan keterlambatan bicara pada anak</em><em>. </em><em>Tujuan</em><em> penelitian ini untuk m</em><em>engetahui karakteristik dan faktor risiko gangguan berbicara dan berbahasa pada anak.</em> <em>Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional di&nbsp; RSI A Yani Surabaya dengan proses pengambilan data menggunakan observasi dan wawancara. Selama bulan April – Agustus 2022 didapatkan 53 subyek berusia 2-5 tahun.. Pada Kelompok primer didapatkan lebih banyak jenis kelamin laki-laki (80%), umur anak 24-25 bulan (80%), usia ibu 18-35 thn (79.3%), pendidikan ibu tinggi (55,2%), anak pertama (53.3%) dan ibu tidak bekerja (62.1%).&nbsp; Sedangkan pada kelompok sekunder didapatkan karakteristik yang hampir sama tetapi&nbsp; pada&nbsp; umur anak &gt; 35 bulan (60,6%) dengan&nbsp; nilai p 0.004. Karakteristik gizi&nbsp; terbanyak adalah baik (67.9 %)&nbsp; perawakan sedang (90.6 %). Diagnosis sekunder terbanyak adalah keterlambatan perkembangan global (26.4%).Karakteristik anak dengan usia &gt; 35 bulan merupakan faktor risiko didapatkan&nbsp;&nbsp; gangguan bicara dan berbahasa pada anak.</em></p> Mery Susantri Irwanto Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 128 134 HUBUNGAN ANTARA TATALAKSANA NONMEDIKA MENTOSA DENGAN GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/37 <p><em>Diabetes melitus merupakan penyakit gangguan kesehatan yang disebabkan dengan peningkatan kadar glukosa darah (glukosa). Diabetes melitus tipe 2 merupakan penyakit dengan gangguan metabolik yang ditandai dengan peningkatan pada kadar glukosa darah karena penurunan sekresi insulin akibat gangguan atau kerusakan pada sel beta pankreas.</em> <em>Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara kadar glukosa darah dengan tatalaksana terapi nonmedika mentosa pada pasien diabetes melitus tipe 2. Penelitian ini menggunakan teknik penarikan sampel Non Probability Sampling dengan teknik Purposive Sampling pada sebagian pasien DM tipe 2 pengobatan nonmedika mentosa sebanyak 43 orang di Puskesmas Sidosermo Surabaya periode Februari 2023.</em> <em>Hasil penelitian menunjukkan terdapat </em><em>hubungan antara kadar glukosa darah dengan tatalaksana terapi nonmedika mentosa pada pasien diabetes melitus tipe 2. Hal ini terbukti dengan hasil uji Chi square diperoleh nilai Sig. = &lt;0,001 (&lt; 0,05). Hal ini diketahui dari 100% responden yang melakukan pengobatan, sebanyak 86,05% responden memiliki keberhasilan pasien terkontrol. Diketahui 13,95% responden memiliki keberhasilan pasien tidak terkontrol.</em></p> Nadilah Amanda Putri Dorta Simamora Indah Widyaningsih Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 135 144 GAMBARAN INDEKS MASA TUBUH (IMT), KEBIASAAN MAKAN DAN KADAR GULA DARAH ACAK PASIEN PUSKESMAS DUKUH KUPANG SURABAYA http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/38 <p><em>Indeks Masa Tubuh (IMT) adalah antropometri yand digunakan pada orang dewasa dan banyak digunakan sebagai acuan penentuan obesitas.</em><em>. </em><em>IMT normal adalah antara 18,5 – 25, Sedangkan IMT &gt; 25 termasuk dalam kategori obesitas (</em><em>(Pergizi Pangan Indonesia, 2014)</em><em>. Obesitas sering dikaitkan dengan kebiasaan makan yang kurang sehat dan merupakan salah satu faktor risiko diabetes. Penelitian ini untuk mengumpulkan data awal gambaran IMT, kebiasaan makan dan kadar gula darah acak di &nbsp;&nbsp;Puskesmas Dukuh Kupang Surabaya. Pengukuran IMT dilakukan dengan menggunakan timbangan digital dan stature meter pada 40 pasien dengan usia 23 – 75 tahun &nbsp;dengan hasil antara </em><em>16,7 – 36,1, dan rata-rata 24,67,masih dalam kategori normal. &nbsp;Hasil kuesioner tentang kebiasaan makan menunjukkan </em><em>19 orang&nbsp; (47,5%) makan sayur setiap hari,&nbsp; 15 orang (37,5%) makan sayur tiga kali seminggu dan hanya 4 orang (10%) makan sayur sekitar sekali per minggu. Cara memasak sayuran tersering 20 orang (50%) dengan menumis, 17 orang (42,5%) merebus dengan air (sop) dan 3 orang (7,5%) merebus dengan santan. Tiga puluh tiga orang (82,5%) mempunyai kebiasaan sering minum air putih dan 7 orang (17,5%) mempunyai kebiasaan sering minum teh manis. </em><em>Dari tiga puluh dua orang yang &nbsp;bersedia diperiksa kadar gula darah acaknya, 28 orang (87,5%) kadar gula darah acaknya antara 100 – 200 mg/dL dan 4 orang (12,5%) kadar gula darah acaknya di atas 200 mg/dL.</em></p> Maria Widijanti Sugeng Titiek Sunaryati Inawati Harman Agusaputra Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 145 150 SUPLEMENTASI GANDUM SEBAGAI UPAYA ATENUASI INFLAMASI SISTEMIK PADA SERUM MENCIT PASCA PENGHENTIAN PAJANAN ASAP ROKOK http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/39 <p><em>Pajanan asap rokok atau Environmental Tobacco Smoke (ETS) masih menjadi masalah kesehatan di seluruh dunia</em><em>. Global Adult Tobacco Survey (GATS) tahun 2021 melaporkan jumlah perokok pasif dewasa di Indonesia mencapai 198 juta individu. Pajanan ETS memiliki efek buruk pada remodeling dan respon inflamasi paru-paru. Gandum memiliki banyak nutrisi dan senyawa bioaktif yang dikaitkan dengan aktivitas anti-oksidan dan anti-inflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efek suplementasi gandum terhadap inflamasi yang terjadi secara sistemik akibat pajanan asap rokok. Tiga puluh tiga mencit BALB/c jantan dipisahkan menjadi dua kelompok: kontrol dan perlakuan. IL-1</em>β<em> bahan serum merupakan variabel penelitian ini. Konsentrasi IL-1</em>β<em> serum diukur dengan ELISA. Pajanan asap rokok menyebabkan inflamasi secara sistemik. Proses inflamasi tetap berlangsung walupun pajanan asap rokok telah dihentikan, ditandai dengan peningkatan konsentrasi IL-1</em>β<em> pasca penghentian pajanan asap rokok. Suplementasi gandum mampu menekan inflamasi setelah penghentian pajanan asap rokok dengan menurunkan konsentrasi IL-1</em>β<em>. Hasil variabel penelitian ini bermakna secara statistik (p &lt; 0.05) dari kelompok mencit yang tidak mendapatkan terapi gandum. Dengan demikian, mengonsumsi gandum dapat meringankan inflamasi yang terjadi secara sistemik pasca penghentian pajanan asap rokok. &nbsp;</em></p> Farida Anggraini Soetedjo Johanes Aprilius Falerio Sunarjo Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 151 156 ANALISA FAKTOR GENETIK TERKAIT ESTROGEN RECEPTOR TERHADAP KEJADIAN KANKER PAYUDARA PADA WANITA http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/40 <p><em>Kanker payudara adalah keganasan yang berasal dari sel-sel payudara. Beberapa faktor resiko yang dapat memunculkan kejadian kanker payudara pada wanita diantaranya ada faktor genetik dan non genetik. Faktor genetik diantaranya seperti riwayat penyakit dari keluarga dan riwayat kelainan bawaan. Untuk yang non genetik dipengaruhi oleh faktor demografi, faktor lingkungan, reproduksi, dan kelainan lain. Faktor genetik sangat dipengaruhi oleh faktor hormonal yaitu hormon estrogen dan hormon progesteron yang sangat berperan terhadap terjadinya kanker payudara pada wanita. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisa faktor genetik terkait estrogen receptor terhadap kejadian kanker payudara pada wanita. Penelitian ini menggunakan metode narrative review (NR), dimana data penelitian diperoleh dari hasil studi yang telah dilakukan oleh peneliti terdahulu lainnya. Sumber data berupa jurnal artikel yang diperoleh dari pencarian Google Scholar, Pubmed, dan Proquest. Dalam penelitian ini akan dianalisa secara detail fungsi dan cara kerja gen terkait Estrogen Receptor α dan Estrogen Receptor β. Dari data hasil pencarian didapatkan bahwa gen-gen estrogen receptor α dan β dipisahkan melalui 5 mekanisme fungsi yaitu proliferasi sel, apoptosis, gen suppressor tumor, migrasi/metastasis dan angiogenesis yang berhubungan dengan kanker payudara. Kesimpulan dari data tersebut dilihat dari mekanisme yang terjadi pada upregulasi dan downregulasi pada gen estrogen receptor α dan β terlihat lebih dominan pada mekanisme peningkatan/penghambatan proliferasi sel. Dimana ER β berperan sebagai modulator negatif pada aksi ER α yang memberi efek supresi pertumbuhan dimana efek berlawanan tersebut dapat menghasilkan proses proliferasi jaringan yang seimbang.</em></p> I Gede Wisnu Nugraha Anna Lewi Santoso Pratika Yuhyi Hernanda Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 157 175 EFEKTIVITAS EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus aureus dan Mycobacterium tuberculosis MELALUI REVIEW JURNAL PERIODE 2015-2020 http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/42 <p><em>Patogenitas bakteri menjadi penanganan prioritas dalam program peningkatan derajat kesehatan di Indonsia melalui pengendalian penyakit menular yang ditimbulkan oleh bakteri patogen tersebut. Diantara bakteri yang memiliki intensitas frekuensi tinggi sebagai penyebab infeksi adalah Staphylococcus aureus dan </em><em>Mycobacterium tuberculosis. Tujuan dari penelitian ini adalah Mengetahui efektivitas pemberian ekstrak kulit buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan berbagai dosis untuk menghambat pertumbuhan bakteri Mycobacterium tuberculosis</em><em> dan Staphylococcus aeurs. Hasil dari penelitian ini adalah </em><em>ekstrak kulit buah manggis lebih efektif dalam menghambat pertumbuhan </em><em>bakteri Staphylococcus aureus dibanding bakteri Mycobacterium tuberculosis, hal tersebut karena Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) terhadap bakteri Staphylococcus aureus pada pemberian ekstrak kulit buah manggis dengan konsentrasi 2% dengan hasil &lt;7 mm sedangkan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) Mycobacterium tuberculosis pada konsentrasi 3,125 µg/ml dengan hasil 224,90 intensitas cahaya</em>.</p> Noer Kumala Indahsari Dina Meiliawati Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 176 186 KORELASI INDEKS MASSA TUBUH DENGAN REAKTIVITAS ANTIBODI PADA SUBJEK PASCA VAKSINASI SARS-COV2 PADA SISWA SMA KALAM KUDUS II JAKARTA http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/43 <p><em>Pandemi global COVID-19 memerlukan upaya vaksinasi yang luas untuk mengurangi penyebaran virus. Kemanjuran vaksin dalam hal produksi antibodi merupakan faktor penentu perlindungan yang penting. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi korelasi antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dan reaktivitas antibodi pada siswa sekolah menengah setelah vaksinasi COVID-19. Sebuah studi cross-sectional dilakukan pada kelompok siswa sekolah menengah di SMA Kalam Kudus II Jakarta yang telah menerima vaksin COVID-19. Variabel penelitian ini melingkupi 2 yaitu indeks massa tubuh dan hasil rapid antibody SARS-Cov2. Sampel kapiler seluruh peserta diperoleh, dan reaktivitas hasil rapid antibody SARS-Cov2 diukur berdasarkan protokol standar. Temuan ini mengungkapkan tidak adanya korelasi antara IMT dan reaktivitas antibodi SARS-Cov2 (p-value : 0,169). Secara klinis ditemuka bahwa Indeks Massa Tubuh pada kelompok Negatif lebih rendah dibandingkan pada kelompok hasil positif [(23,35 (15,86 – 45,86) vs 24,27 (15,39 – 36,91)]. Kesimpulan pada penelitian ini reaktivitas antibody SARS-Cov 2 disebabkan oleh banyak faktor lain yang belum diteliti seperti jumlah vaksin, durasi vaksin, dan faktor lainnya</em><em>. </em></p> Stefanus Gardino Setyo D Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 187 192 PENGARUH EKSTRAK ASHITABA TERHADAP KADAR SERUM GLUTAMIC OXALOACETIC TRANSMINASE (SGOT) PADA TIKUS WISTAR DENGAN DIET TINGGI LEMAK http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/41 <p><em>Obesitas adalah&nbsp; suatu&nbsp; penyakit akibat ketidak seimbangan energi, dimana asupan energy yang masuk kedalam tubuh tidak seimbang dengan energy yang dikeluarkan oleh tubuh dalam waktu yang lama sehingga menyebabkan adanya penumpukan lemak pada tubuh sehingga menyebabkan adanya peningkatan dari enzim hati pada penyakit obesitas. Tujuan&nbsp; mengetahui pengaruh ekstrak&nbsp; ashitaba terhadap kadar Serum Glutamic Oxaloacetic Transminase(SGOT) tikus wistart yang diberikan diet tinggi lemak. Populasi dalam penelitian&nbsp; ini adalah tikus wistar jantan berusia 2-3 bulan dengan berat badan 100-200 gram sebanyak 30ekor. menunjukkan sig&nbsp; = 0,263 yaitu &gt; 0,05 sehingga tidak ada perbedaan yang bermakna antar kelompok perlakuan. Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa pemberian ekstrak ashitaba 150mg/kg BB, 300mg/kg BB, dan 600mg/kg BB tidak berpengaruh terhadap kadar SGOT tikus wistar yang diberikan diet tinggi lemak</em><em>.</em></p> Katrina Fadilah Aisyah Indah Widyaningsih Dorta Simamora Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 193 197 PENGARUH TINGGI KONSENTRASI PROPOLIS TERHADAP EFEKTIVITAS DAYA HAMBAT PADA BAKTERI STAPHYLOCOCCUS AUREUS http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/44 <p><em>Staphylococcus aureus adalah bakteri gram positif yang merupakan bakteri flora normal pada kulit dan selaput mukosa manusia. Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit pada manusia, salah satunya adalah penyakit infeksi. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus aureus banyak terjadi di negara tropis seperti Indonesia. Penyakit infeksi karena Staphylococcus aureus biasanya diobati dengan antibiotik. Terapi yang tidak adekuat dapat mengakibatkan resistensi. Propolis merupakan suatu zat yang membentuk resin (seperti getah tumbuhan) diperoleh dari pucuk tanaman dan kulit kayu yang lebah kumpulkan, kemudian dicampur dengan lilin dan air liur lebah. Propolis mengandung flavonoid yang memiliki sifat antibakteri. Penelitian menggunakan konsentrasi propolis 15%, 35%, 55%, 60%, dan 80% dengan metode difusi cakram. Penelitian untuk mengetahui pengaruh tingginya konsentrasi propolis terhadap efektivitas daya hambat pada bakteri Staphylococcus aureus. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen kuantitatif dengan pendekatan post test only control group design. Hasil pengujian propolis dengan konsentrasi 15%, 35%, 55%, 60%, dan 80% memiliki daya hambat yang berbeda-beda, hasil pengujian menunjukan semakin tinggi konsentrasi semakin besar daya hambat, tetapi memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Kesimpulan hasil penelitian membuktikan tingginya konsentrasi propolis berpengaruh terhadap efektivitas daya hambat bakteri Staphylococcus aureus.</em></p> Nurul Khasanah Emillia Devi Dwi Rianti Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 198 204 TINJAUAN SISTEMATIK: PREVALENSI HIPERTENSI TERKAIT INDEKS MASSA TUBUH, AKTIVITAS FISIK DAN KUALITAS TIDUR PADA REMAJA http://prosidingcosmic.fk.uwks.ac.id/index.php/cosmic/article/view/45 <p><em>Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang penderitanya paling </em><em>banyak di Indonesia.&nbsp; Hipertensi di Indonesia ternyata juga menyerang remaja selain Lansia. Studi ini bertujuan menganalisis hubungan faktor indeks massa tubuh, aktivitas fisik, dan kualitas tidur terhadap kejadian hipertensi pada remaja dengan studi literatur. Metode penulisan menggunakan tinjauan sistematik. Mesin pencari google scholar dan science direct digunakan pada publikasi tahun 2017-2023 dengan kata kunci hipertensi, remaja, indeks massa tubuh, aktifitas fisik, dan kualitas tidur. Jumlah jurnal yang dianalisis sebanyak 37 jurnal. Hubungan yang signifikan </em><em>antara IMT tinggi (IMT ≥23), obesitas, dan kelebihan berat badan dengan kejadian hipertensi pada remaja terdapat 22 jurnal (nilai p &lt; 0,05) dengan nilai risiko 1,69-26,062. Hubungan ini jika dikaitkan dengan aktivitas fisik yang kurang pada remaja (p&lt;0,05) dengan tingkat risiko sebesar 3,060-6,14, yang berturut-turut ada pada 7 dan 5 jurnal. Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara buruknya kualitas tidur dengan kejadian hipertensi remaja (nilai p &lt; 0,05) dan tidak ada hubungan (nilai p &gt; 0,05) pada 7 dan 2 jurnal berturut-turut. Tingkat risikonya adalah sebesar 1,67-5,443, yang ditemukan pada 5 jurnal. Pola makan perlu diwaspadai remaja sebagai faktor risiko yang paling berbahaya bagi munculnya penyakit hipertensi. &nbsp;&nbsp;</em></p> Sri Lestari Utami M. Raffli Naresca Pradhana Hak Cipta (c) 2024 2024-01-22 2024-01-22 2 205 213